Lafadz Adzan 'Hayyaalassholah' Diselewengkan Jadi 'Hayya Alal Jihad', Ini Kata Habib Novel

 


Sebuah video yang menampilkan seorang muadzin melafalkan lafadz adzan dengan menyisipkan kalimat 'hayya alal jihad' viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya dibagikan akun Instagram @ndorobeii pada Selasa (1/12/2020). Dalam video tersebut, tampak seorang pria melafazkan adzan dengan cepat. Pada bagian 'hayya alasssholah', ia ganti dengan 'hayya alal jihad' sebanyak dua kali.

Seketika, sekelompok orang berbaju putih yang berdiri di belakangnya pun menyambutnya dengan seruan jihad.

Sejauh ini belum diketahui di mana dan kapan video tersebut direkam, namun videonya telah menuai sorotan publik, termasuk para ulama Islam.

Salah satunya Habib Novel Alaydrus. Sebagai seorang habib, Novel mengaku terkejut melihat video tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan pria dalam video tersebut, bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW dan tidak sesuai dengan hadist.

"Seumur hidup, saya belum pernah lihat orang adzan kok kayak gitu. Adzan untuk seruan salat kok diganti seruan jihad. Nah ini sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Bertentangan dengan ajaran para bani arabi, ajaran para habaib maupun para kyai. Tidak sesuai dengan hadist," katanya.

Novel pun mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan video viral tersebut.

"Abaikan saja. Jangan terprovokasi ajakan-ajakan yang begini ini. Yang gak mutu ini gak usah didengarkan. Kita eratkan tali persatuan dan persaudaraan. Kita tebarkan kasih sayang. Kita saling menghormati dan mencintai. Jangan mudah terprovokasi oleh siapapun dan tentang apapun. Mari bersama sama kita jaga kedamaian negeri ini, kita jaga persatuan negeri ini," pesannya.

Terpisah, Ustadz Yusuf Mansur juga ikut mengomentari video tersebut. Dia mengajak publik untuk berbaik sangka dan tidak terprovokasi, dengan hal-hal negatif.

"Soal Azan Jihad. Mari berbaik sangka dan tahan segala omongan yang jelek," tulis Ustadz Yusuf Mansur di akun Instagram miliknya, Senin (30/11/2020).

Terkait seruan azan yang diganti Hayya alash sholah yang berarti mari menunaikan salat, diganti dengan Hayya alal Jihad, mari kita berjihad, Ustadz Yusuf Mansur berpendapat, dirinya memang fakir secara fiqih, tapi dirinya meyakini nantinya akan ada kajian dari para ustadz, kiai, habib bahwa tidak ada Azan diganti dengan Hayya 'alal jihad.

"Wallahualam bissawab, bahkan ketika perang pun tidak diganti Hayya 'alal jihad saat perang asli di zaman Rasulullah," kata Ustadz Yusuf Mansur.

"Tapi baik juga buat kita untuk tidak berburuk sangka dulu kepada pihak manapun. Tidak kemudian mencurigai pihak manapun, karena bisa jadi ini inisiatif kelompok kecil saja. Jadi jadikan pelajaran saja," sambungnya.

Pelajaran yang dimaksud Ustadz Yusuf Mansur adalah untuk berbaik sangka dan sabar menunggu penjelasan pihak terkait. Sehingga ada hikmah di kemudian hari.

"Tapi atas seruan jihad itu sendiri juga merespons dengan spontan dan ini bahaya gitu, karena akan terjadi banyak hal di lapangan bila kemudian di dunia nyata ajakan ini menjadi provokasi," tegas Ustadz Yusuf Mansyur.

Dia pun mengajak umat muslim di Indonesia perbanyak berdoa agar tidak ada perpecahan. Namun, dari peristiwa ini nantiknya akan jadi ilmu baru soal memahahi antar umat beragama.

"Terus berdoa kepada Allah SWT, mudah-mudahan umat tidak direpoti dengan satu, dua kasus atau berita yang bisa jadi kita sedang ditabuh genderang gak ngerti oleh siapa. Jangan sampai kita menari berdasarkan tabuh genderang iramanya orang lain," paparnya.

CEO of Indonesian Cyber Munnas Alaidid, juga ikut menyayangkan adanya video tersebut.

"Adzan itu hukumnya Sunnah muakkadah. Kalimatnya adalah tauqifi, petunjuk langsung dari Allah dan Rasul-nya. Tidak boleh dikurangi dan tidak boleh ditambahin. Ini berlaku bagi orang-orang yang beragama pakai ilmu. Kalo beragama pake nafsu, Jangan ikutan orang bodoh karena Nafsu," katanya di Twitter.

Adzan itu hukumnya Sunnah muakkadah. Kalimatnya adalah tauqifi, petunjuk langsung dari Allah dan Rasul-nya. Tidak boleh dikurangi dan tidak boleh ditambahin. Ini berlaku bagi orang-orang yang beragama pakai ilmu. Kalo beragama pake nafsu, Jangan ikutan orang bodoh karena Nafsu. https://t.co/cb2UCqM0rS

— Muannas Alaidid (@muannas_alaidid) November 30, 2020

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel