Masih Ingat Kecelakaan Remaja Dibiarkan di Jalanan hingga Tewas? Kini Sang Ayah Tempuh Jalur Hukum


 Masih ingat kecelakaan yang tewaskan seorang remaja karena dibiarkan tergeletak di jalan?

Kini orang tua ingin tempuh jalur hukum.

Hal tersebut akan dilakukan sang ayah.

Foto : Aong, orang tua Ulinnuha Al Fitra (16) yang tewas setelah kecelakaan di Indramayu. (Tribun Cirebon/Handhika Rahman)

Meninggalnya Ulinnuha Al Fitra (16) warga Kota Tangerang, Banten masih menyisakan luka mendalam bagi sang ayah, Aong.

Remaja itu sebelumnya terlibat kecelakaan di Desa Sukaperna,

Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, pada Rabu (28/10/2020) sekitar pukul 13.15 WIB.

Saat itu, ia tengah menghabiskan waktu libur sekolah bersama

orang tuanya dengan mudik ke kampung halaman di Kabupaten Indramayu.

Saat mengendarai sepeda motor di kampung halaman,

ia justru mengalami kecelakaan setelah bertabrakan dengan mobil dump truck yang datang dari arah berlawanan.

Namun, yang paling disesalkan Aong adalah tidak ada satu orang pun

warga yang mau menolong anaknya yang tengah terluka parah.

Saat itu, warga beralasan tak berani mengevakuasi korban sebelum petugas kepolisian datang.

Remaja malang itu akhirnya tergeletak menghembuskan napas terakhir di TKP.

Ditemui di Pengadilan Negeri Indramayu, Aong tidak bisa menutupi kesedihannya.

Ia ingin, proses hukum kasus tersebut terus berlanjut.

"Kasihan sama almarhum, gimana perasaannya kalau melihat bapaknya kok diam saja.

Ini sebagai pembelaan seorang ayah," ujar Aong, Rabu (3/2/2021).

Aong mengatakan, ia tak bisa berhenti memikirkan anaknya itu.

Bayang-bayang sosok anaknya itu selalu hadir dalam benaknya hingga kini.

Tidak jarang pula, anaknya tersebut selalu hadir dalam mimpinya setiap malam.

Seperti saat Ulinnuha Al Fitra belajar di kamarnya atau saat ia tengah memainkan komputer milik Aong.

"Umur masih 16 tahun, masih kecil, itu yang membuat saya ingin melanjut kasus ini," ujar dia.

Foto : Ilustrasi kecelakaan. (istimewa)

Selain itu, ia juga ingin kasus yang menimpa anaknya bisa menjadi pelajaran.

Pasalnya, warga di desa setempat juga resah dengan lalu-lalangnya kendaraan berat di daerah mereka.

Padahal jalan tersebut merupakan jalan kampung yang sempit.

"Warga di sana juga ingin agar kasus ini berlanjut,

karena di sana banyak mobil-mobil dump truck yang berlalu lalang padahal di sana jalannya kecil," ujar dia. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kecelakaan Maut di Desa Sukaperna, Anak 16 Tahun Dihantam Dump Truck, Sang Bapak Tempuh Jalur Hukum, https://jabar.tribunnews.com/2021/02/04/kecelakaan-maut-di-desa-sukaperna-anak-16-tahun-dihantam-dump-truck-sang-bapak-tempuh-jalur-hukum?page=all.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel