Haru ibu ajak anak jalan kaki 10 km demi sekresek beras untuk maka, tak ada lagi uang naik angkot
Sabtu, 20 Maret 2021
Edit
Potret kemiskinan dan kisah haru keluarga di Cianjur, Jawa Barat ini mengundang rasa belas kasihan.
Pasalnya, demi sekantong plastik beras, minuman dan makanan seorang ibu terpaksa membawa anak-anaknya berjalan 10 kilometer.
Kisah haru ini dialami oleh seorang ibu bernama Imas Yani (30) yang kemudian viral dan mendapat perhatian dari anggota DPR RI Dedi Mulyadi.Dedi Mulyadi mengunjungi keluarga Imas Yani di Kampung Cikanyere RT 03/04, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Rabu (20/5/2020) malam.
Imas Yani adalah seorang ibu yang membawa empat anaknya, tiga di antaranya balita berjalan kaki sejauh 10 kilometer untuk sekadar mengambil satu kantong keresek beras, minuman, dan makanan lainnya dari seorang dermawan di kecamatan lain, berjarak 10 kilometer dari rumahnya.Pasalnya, demi sekantong plastik beras, minuman dan makanan seorang ibu terpaksa membawa anak-anaknya berjalan 10 kilometer.
Kisah haru ini dialami oleh seorang ibu bernama Imas Yani (30) yang kemudian viral dan mendapat perhatian dari anggota DPR RI Dedi Mulyadi.Dedi Mulyadi mengunjungi keluarga Imas Yani di Kampung Cikanyere RT 03/04, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Rabu (20/5/2020) malam.
Imas Yani tak punya uang untuk naik angkutan umum.
Kisah Imas Yani dan anak-anaknya itu kemudian viral setelah diberitakan oleh tribunjabar.id.
Dedi Mulyadi tiba di kediaman Imas Yani setelah menempuh waktu 2,5 jam perjalanan dari kediamannya di Purwakarta.
Diantar warga setempat, Dedi akhirnya tiba di rumah Imas Yani di sebuah gang sempit di kampung itu.
Dedi tak kuasa menahan kesedihannya saat melihat keadaan rumah Imas Yani.
Apalagi ketika masuk ke dalam rumah kumuh dan sempit itu.Saat Dedi tiba, lima orang anak Imas Yani tengah tertidur lelap di lantai anyaman bambu yang kotor.
Rumah yang ditempati keluarga ini pun milik orang lain. Imas Yani memiliki enam orang anak, suaminya seorang buruh tani yang saat ini menganggur.
Dedi pun berbincang dengan Imas Yani dan menanyakan kondisi kehidupannya.
Menurut Imas, ia tak punya penghasilan, makan pun seadanya menunggu belas kasihan orang.
Tiga anak yang terbesar, sampai sekarang belum sekolah karena tak ada biaya.
Dalam kesempatan itu, Dedi menyerahkan bantuan sembako dan sejumlang uang tunai.
Selain itu Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini juga meminta tiga anak Imas Yani yang sudah memasuki usia sekolah agar segera disekolahkan dan biayanya ditanggung oleh dirinya.
"Rumahnya kan tidak layak huni, makanya saya bantu mendirikan rumah layak huni untuk keluarga Bu Imas. Sementara suaminya kan buruh tani, dia bisa beternak.
Untuk itu saya akan sumbang hewan ternak agar dipelihara oleh keluarga ini sehingga bisa menghasilkan manfaat bagi keluarganya," kata Dedi, melalui ponselnya, Kamis (21/5/2020).
Imas Yani pun tak kuasa menahan haru atas kunjungan dan bantuan dari Dedi Mulyadi. Ia pun mengucapkan terima kasih dan mendokan orang yang membantunya itu.
Sebelumnya diberitakan, Imas Yani (30), warga Kampung Cikanyere RT 03/04, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, berjalan kaki bersama empat anaknya yang tiga di antaranya masih balita.
Alasannya, dia tak punya ongkos untuk naik kendaraan umum.
Imas berjalan kaki setelah mengambil bantuan sekeresek beras, minuman, dan makanan lainnya dari seorang dermawan di wilayah beda kecamatan yakni di kawasan Bolenglang, Kecamatan Cilaku yang berjarak sekitar 10 kilometer dari rumahnya.
Imas mengajak keempat anaknya berjalan kaki yakni Iis Samsiah (2,5), Najir (3), Anisa (4), dan Fitria (10), kembali ke rumahnya di Kampung Cikanyere RT 03/04, Desa Cieundeur, Kabupaten Cianjur.
Ditemui di sekitar Jalan Warungkondang, ketiga balitanya sudah terlihat lelah. Dua balita berjalan tanpa alas kaki.
Celananya sudah kotor karena menginjak lumpur.
Tiga anaknya bersandar ke tembok dengan kedua kaki selonjoran.
Satu orang duduk dengan memeluk kedua lutut.
Imas mengatakan, setiap tahun menjelang lebaran ia menghampiri seorang dermawan untuk mendapat beras dan minuman.
Ia mengaku tak mendapat bantuan bagi warga terdampak Covid-19 dari pemerintah.
"Saya tidak dapat bantuan Covid-19, Pak. Sudah setiap tahun saya seperti ini berjalan kaki ke rumah Bu Haji," kata Imas.
Imas mengaku masih mempunyai suami, namun saat ini tak bekerja. Imas mengatakan ia juga tak berdaya mengurus anak-anaknya yang masih kecil.
Karena keresek barang bawaannya cukup banyak, Imas membiarkan anak-anaknya berjalan mengikutinya di pinggir jalan.