Nekat Ibadah Haji dengan Berjalan Kaki dari Pekalongan ke Mekah, Mochammad Khamim Tempuh 9 Ribu Kilometer, Bermalam di Hutan Tak Jadi Soal!
Mochammad Khamim
Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Tahun 2016 silam, seorang pemuda asal Pekalongan, Jawa Tengah, bernama Mochammad Khamim, viral.
Mochammad Khamim viral berkat aksi nekatnya menunaikan ibadah haji dengan cara berjalan kaki.
Sarjana Ekonomi dari Universitas Negeri Semarang itu berangkat dari kampung halamannya di Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan pada 28 Agustus 2016 lalu.
Tak peduli panas dan hujan, Khamim tentu melewati beberapa negara dengan terus berjalan kaki menuju ke Mekah.
Tak jarang Khamim harus istirahat di masjid, menumpang di rumah orang yang ditemui, atau bermalam dalam hutan di berbagai negara.
Khamim pun sering bermalam di rumah ibadah agama lain.
Ia mengaku mendapat sambutan yang baik serta toleransi yang sangat bagus meski harus bermalam di rumah ibadah agama lain.
Khamim menargetkan akan tiba di Kota Mekah tanggal 30 Agustus 2017 atau sebelum Wukuf.
Resep Tauto Pekalongan, Resep Olahan Daging Kurban yang Enak dan Sedap
Lama Putus, Billy Syahputra Akhirnya Buka Suara Tak Jadi Nikahi Amanda Manopo
Cara Stimulasi Untuk Tahap Awal Anak Berjalan, Pahami Yuk Moms!
Margin Wieheerm Hamil 4 Bulan, Ali Syakieb Sudah Siapkan Nama Untuk Calon Anaknya
Rizki DA Kembali Tampil Mesra dengan Nadya Mustika Rahayu Pasca Kejadian Talak Cerai
Bongkar Tabiat Pingkan Mambo, Mulan Jameela dan Mey Chan yang Pernah Jadi Vokalisnya
Ussy Sulistiawaty Buat Sayembara Berhadiah 5 Juta Yang Bisa Temukan Maling Spion Mobilnya
Hal itu berarti ia harus berjalan kaki selama 1 tahun untuk naik haji dengan menempuh 9 ribu kilometer dan melintasi banyak negara.
Namun Khamim ternyata lebih cepat sampai di Kota Mekah dari waktu yang diperhitungkan.
Dalam postingan di Facebook, Kamis 27 Juli 2017 dia berfoto dengan background Ka'bah di Masjidil Haram.
Saat kondisi fisiknya baik, ia dapat menempuh perjalanan sepanjang 50 kilometer.
Sementara saat merasa kakinya kelelahan, Khamim hanya mampu berjalan sekitar 15 kilometer.
Selama perjalanan dari Pekalongan ke Tanah Suci, Khamim dua kali mengalami sakit, yaitu ketika di Malaysia dan India.
Ia tidak meminum suplemen khusus, melainkan campuran air dan madu untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya dari perubahan cuaca di negara-negara yang dilalui.
Perbekalan yang Khamim bawa yaitu hanya kaos dan celana, dua pasang sepatu, kaus kaki, pakaian dalam, kantung tidur dan tenda, lampu, telepon pintar dan GPS.
Seluruh perlengkapan dimasukkan dalam sebuah ransel besar yang di luarnya terpasang sebuah bendera mini Indonesia, Merah Putih.
"I'm on my way to Mecca by foot," bunyi tulisan yang terpampang di kausnya.
Bukan tanpa maksud, Khamim ingin memberi pesan kepada orang-orang yang ditemui di perjalanan tentang misinya menuju Mekah.
Bupati Pekalongan saat itu, Asip Kholbihi, menegaskan perjalanan haji Khamim berstatus resmi atau legal.
Semua perizinan dipenuhi dan lengkapi dengan baik oleh Khamim.
Paspor dan visa semua lengkap sudah diurus.
Khamim bahkan mendapatkan surat rekomendasi dari Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan untuk beribadah haji lewat jalur darat.