Menjerit Kesakitan dan Ambruk Saat Live, Ustadz Maaher: Rima Astagfirullah
Beredar sebuah video yang memperlihatkan Ustadz Maaher sebelum wafat sempat menjerit kesakitan dan mendadak ambruk saat tengah siaran langsung atau live di media sosial miliknya.
Video Ustadz Maaher menjerit kesakitan tersebut juga dibagikan pegiat media sosial, Denny Siregar pada Selasa 9 Februari 2021.
Dilihat dari video tersebut, tampak Maaher awalnya tengah siaran langsung di media sosial Instagram miliknya.
Tak berselang lama, pria bernama lengkap Soni Ernata itu memanggil istrinya, Rima sambil meringis kesakitan.
"Rima, Rima. Astagfirullah," kata Ustadz Maaher dalam video tersebut.
Beberapa saat kemudian, Ustadz Maaher sambil duduk mengeluh kesakitan di bagian perutnya.
"Rima, perut kakak sakit. Astagfirullah Aladzim," ucapnya.
Tak lama kemudian, Ustadz Maaher dalam video itu mendadak ambruk dan terjatuh dari kursinya.
Menanggapi video tersebut, Denny Siregar mulanya mengira Ustadz Maaher dalam video itu hanya pura-pura sakit demi pencitraan.
Namun, belakangan ia ketahui bahwa Maaher dalam video tersebut memang benar-benar menderita sakit berat.
"Gua kira dulu si Maheer cuman pencitraan doang pas dia mengeluh sakit dan jatuh dari kursi. Ternyata memang dia menyimpan penyakit berat," cuit Denny Siregar membagikan video Ustadz Maaher tersebut lewat cuitannya di Twitter.
Lewat cuitannya itu pula, Denny pun menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Ustadz Maaher.
"Semoga almarhum dilapangkan jalannya dan diampuni dosanya," ucapnya.
Sebelumnya, Ustadz Maaher At Thuwalibi dikabarkan meninggal dunia di sel tahanan Mabes Polri, Senin 8 Februari 2021 sekitar pukul 19.00 WIB usai menderita sakit.
Kabar tersebut dibenarkan kuasa hukum Ustadz Maaher, Djudju Purwantoro. Ia menyampaikan pendakwah bernama lengkap Soni Ernata itu meninggal di Rutan Mabes Polri.
"Betul, beliau meninggal sekira jam 7 malam di Rutan Mabes Polri," kata Djudju Purwantoro, Senin 8 Februari 2021 seperti dikutip dari Detik.com.
Adapun jenazah Ustadz Maaher telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur sekitar pukul 20.00 WIB.
"Dan sekitar jam 8 dibawa ke RS Polri. Ba'da Isya. Dan saya saat ini menuju RS Polri Kramat Jati," ungkap Djudju.
Ia juga mengungkapkan penyebab meninggalnya Ustadz Maaher dikarenakan sakit yang dideritanya.
Seminggu lalu, kata Djudju, almarhum baru saja kembali ke rutan dari RS Polri untuk mendapat perawatan.
"Meninggal kan di berita-berita banyak sakitnya beliau dan kami mohon dibantarkan. Dan beliau seminggu yang lalu baru pulang dari RS Polri habis perawatan. Dan 3 hari lalu sudah dialihkan dilimpahkan ke kejaksaan dan Kamis saya sudah kirim surat atas nama kuasa saya mintakan yang bersangkutan melihat kondisi sakit untuk kembali dirawat," terangnya.
Sebelum wafat, Ustadz Maaher ditahan di Rutan Bareskrim Polri setelah menjadi tersangka atas kasus ujaran kebencian di media sosial. Dia ditangkap pada 4 Desember 2020 lalu.
Ustadz Maaher ditahan usai dilaporkan oleh Husin Shahab ke polisi atas dugaan penghinaan terhadap ulama kharismatik, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Bareskrim Polri lantas melakukan penangkapan terhadap Ustadz Maaher.
Almarhum sendiri sempat mengklarifikasi soal ujarannya yang menghina ulama Habib Luthfi bin Yahya.
Dalam klarifikasinya, Ustadz Maaher mengaku sama sekali tak pernah memiliki niat untuk menghina Habib Luthfi.
"Demi Allah saya tidak pernah punya niat menghina dan tidak punya masalah dengan Habib Luthfi, beliau ulama besar," ucapnya sambil menangis.
Ustadz Maaher juga mengungkapkan bahwa dirinya tak ingin meminta maaf lewat media sosial lantaran ingin langsung menemui Habib Luthfi untuk menyampaikan permohonan maafnya secara langsung.
Almarhum pun mengaku tengah menabung untuk mendatangi kediaman Habib Luthfi di Pekalongan, Jawa Timur guna menyampaikan permintaan maafnya.