Astagfirullah Israel Menggempur Habis-habisan, Ketum MUI: Mungkin Bangsa Palestina Perlu Introspeksi

 


Terkini.id, Jakarta – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Miftachul Akhyar, mengatakan bahwasanya rakyat Palestina perlu untuk introspeksi diri.

Adapun hal itu terkait kembalinya penyerangan yang dilakukan Zionis Israel di Masjid Al-Aqsa dan Gaza.

Ia menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan di acara ‘Muhasabah Pengujung Ramadhan Darurat Al-Aqsa, Selamatkan Gaza dan Rebut Kembali Palestina’ yang digelar secara virtual pada Rabu,12 Mei 2021.

“Mungkin bangsa Palestina perlu juga introspeksi kenapa ini terjadi dan umat Islam dunia bagaimana tanggung jawabnya,” ujarnya di acara tersebut, dikutip terkini.id dari Viva pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Mulanya, Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2018-2020 itu menjelaskan bahwa pada dasarnya puasa Ramadan memberikan kekuatan umat Islam untuk menghadapi segala musuhnya.

Menurutnya, inilah yang dimiliki bangsa Palestina sejak dulu di mana mereka ampu berdiri kokoh di tanahnya sendiri.

Namun, saat ini harus terbalik sehingga seperti hidup di negara lain dan bukan tanah airnya.

“Kekuatan maknawiyah. Memang jadi pertanyaan besar kenapa bangsa Palestina yang dulu jadi tuan rumah, yang begitu perkasa, tiba-tiba terbalik sekarang,” tuturnya.

Untuk itu, Miftachul kemudian menerangkan bahwa pada dasarnya Ramadan dan ibadah puasa yang bisa menjawab permasalahan ini.

Sebab, puasa sesuai hadis dan Nabi memberikan kekuatan dan kemenangan umat Islam.

“Puasa adalah praktik jihadun nafs, memerangi hawa nafsu. Kalaulah jihadu ala nafs ini sukses akan melahirkan sebuah kekuatan, sebuah peradaban akhlak yang tidak akan mudah dilumpuhkan siapapun.”

Selain itu, Miftachul juga menerangkan bahwa kekuatan persatuan Islam ini sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah di Palestina.

Namun, bagaimanapun, di negara tersebut juga terdapat dua kelompok yang terus bertikai.

“Ukhuwah Islamiyah ini sebuah kekuatan. Kami mohon juga di Palestina, ada dua kelompok yang sampai saat ini terus bertikai, tidak pernah akur. Mohon ini agar bisa mendapatkan sebuah persatuan,” pungkas Miftachul Akhyar.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel